Pengertian Isra' Mi'raj
Pengertian Isra' Mi'raj - Kali ini saya akan mengshare sebuah artikel dengan tema Isra' Mi'raj. Sebelumnya apakah anda tau apa itu Isra'? apa itu Mi'raj? Isra' menurut bahasa artinya perjalanan malam, dan Mi'raj menurut bahasa yang berarti tangga untuk naik. Adapun yang dimaksud dengan Isra' adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW di malam hari dari Masjidil Haram (Mekkah) sampai ke Masjidli Aqsha (Yerussalem). Sedangkan Mi'raj adalah naiknya Nabi Muhammad SAW ke langit pertama sampai ke tujuh bahkan sampai ke Sidrotul Muntaha dan menerima wahyu langsung dari Allah, yaitu perintah mengerjakan sholat lima waktu.
Masjidil Haram |
Ketika Nabi Muhammad SAW menceritakan peristiwa Isra' Mi'raj di hadapan penduduk Mekkah, maka terjadilah berbagai reaksi. Sebagian hadirin bertepuk tangan, bersorak kegirangan karena berita yang luar biasa itu menurut mereka mustahil bisa terjadi. Hal tersebut merupakan alasan baru bagi mereka untuk menuduh Nabi Muhammad SAW sebagai orang yang tidak waras, sebagai Nabi palsu. Sebagaian lagi kagum mendengar berita tentang perjalanan yang begitu cepat dari Mekkah ke Yerussalem hanya memerlukan waktu semalam. Padahal biasanya ditempuh dalam waktu dua bulan (pergi-pulang). Yang lebih mencengangkan lagi adalah perjalanan bumi ke langit ke tujuh hanya ditempuh dalam waktu satu malam.
Di antara yang hadir ada yang pernah berkunjung ke Masjidil Aqsha. Untuk menguji kebenaran cerita teraebut, orang itu menanyakan kepada Nabi tentang keadaan Masjidil Aqsha. Saat itu juga Allah menggambarkan Masjidil Aqsha di hadapan Nabi. Dengan demikian setiap pertanyaan tentang Masjidil Aqsha dapat dijawab oleh Nabi dengan tepat.
Masjidil Aqsha |
Adapula yang bertanya tentang kafilah yang dalam perjalanan pulang, bagaimana keadaannya dan kapan akan tiba. Nabi menjawab, sebentar lagi kholifah itu akan tiba, di antaranya ada unta yang terkejut dan lari. Benar saja tidak lama kemudian datanglah kafilah tersebut, menceritakan persis seperti yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW.
Setelah mendengar jawaban-jawaban dari Nabi dan semua jawaban itu benar sesuai dengan kenyataan, di antara yang hadir ada yang mengejek, menuduh Nabi sebagai pendusta dan mereka semakin memusuhi Nabi. Ada yang ragu-ragu antara percaya atau tidak. Sebagian lagi menyakini kebenaran cerita Nabi tentang peristiwa Isra' Mi'raj, bahkan mereka yang sudah beriman semakin bertambah tebal imannya.
Mengenai kebenaran perjalanan Isra' dari Masjidil Haram (Mekkah) ke Masjidil Aqsha (Yerussalem) disebutkan dalam surat Al-Isra' ayat 1 sebagai berikut
Artinya: "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya [847] agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya dia adalah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
Keterangan
[847] Maksudnya: Al Masjidil Aqsha dan daerah-daerah sekitarnya dapat berkat dari Allah dengan diturunkan Nabi-nabi dinegeri itu dan kesuburan tanahnya.
Sedangkan perjalanan Rasullah dari Masjidil Aqsha ke Sidratul Muntaha di malam Mi'raj dijelaskan dalam surat An-Najm ayat 13-18 sebagi berikut:
Artinya: (13)"Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain". (14)"(yaitu) di Sidratul Muntaha [1430]". (15)"Didekatnya ada surga tempat tinggal". (16)"(Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya". (17) Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya".(18)"Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhanya yang paling besar.
Keterangan
[1430] "Sidratul Muntaha adalah tempat yang paling tinggi, diatas langit ke-7, yang telah dikunjungi Nabi ketika Mi'raj.
Allah Maha Kuasa untuk berbuat sesuatu. Sesuatu yang mustahil bagi Makhluk-Nya, bagi Allah apapun bisa terjadi. Banyak dikisahkan dalam Al-Qur'an tentang kekuasaan Allah. Allah bisa memberikan pengalaman yang istimewa kepada hamba-Nya yang dikehendaki. Misalnya, kekuasaan Allah yang diperlihatkan melalui Nabi Sulaiman AS yang diberi kekuasaan oleh Allah untuk menaklukkan angin dan jin. Dan masih banyak lagi kekuasaan Allah yang dikisahkan di dalam Al-Qur'an.
Maka jika ada kisah-kisah didalam Al-Qur'an yang belum dapat dijangkau oleh akal manusia, hal itu merupakab bukti bahwa ilmu Allah Maha Luas, kita harus menerimanya dengan keyakinan. Pengetahuan manusia tidak mungkin dapat menjangkau semua rahasia ciptaan Allah. Manusia tidak diberi pengetahuan kecuali hanya sedikit. Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah dalam surat Al-Isra' ayat 85 sebagai berikut:
Artinya: "Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-Ku, dan tidaklah kamu beri pengetahuan melainkan sedikit".
Sekian artikel tentang Isra' Mi'raj yang saya ketahui, semoga bermanfaat bagi anda yang sudah membacanya. Jika anda mempunyai masalah bisa tinggalkan komentar anda dibawah ini oke:)
0 komentar:
Post a Comment
Jika ada sebuah Link yang sudah tidak bisa di gunakan, silahkan tinggalkan komentar di bawah ini untuk di Update
Blog ini sudah menerapkan Dofollow :
1. Berkomentar dengan Baik dan Sopan.
2. Tidak komentar SPAM.
3. Tidak menempatkan Link Hidup saat berkomentar.